-->
‘GenSet’, singkatan dari ‘Generasi Setara’, merupakan inisiatif yang berupaya mendobrak norma-norma gender seputar partisipasi ekonomi dan beban perawatan untuk mewujudkan kesetaraan gender. Dengan mendistribusikan tanggung jawab perawatan secara lebih adil antara laki-laki dan perempuan, hal ini memberikan kesempatan yang setara bagi kedua gender di tempat kerja dan di rumah, mengurangi beban yang tidak proporsional bagi perempuan serta meningkatkan pemberdayaan ekonomi mereka. Perubahan ini tidak hanya menutup kesenjangan gender dalam lapangan kerja dan upah, tetapi juga mempromosikan perubahan sosial dengan menghargai pekerjaan perawatan dan mendorong pilihan karier yang beragam.
Istilah ‘Genset’ umumnya diasosiasikan sebagai perangkat generator dengan mesin penggerak dalam satu unit untuk menghasilkan tenaga. Dengan memanfaatkan konsep ini, kami membentuk hubungan simbolis antara ‘Genset’ sebagai perangkat generator dan ‘GenSet’ sebagai singkatan dari ‘Generasi Setara’ untuk menekankan tujuan dari kampanye ini, yaitu menjadi penggerak untuk mewujudkan kesetaraan dan menginspirasi perubahan.
Hubungan simbolis ini juga menekankan keterkaitan antara kesetaraan dan keberlanjutan. Menghasilkan tenaga yang berkelanjutan dan terbarukan untuk menciptakan perubahan transformatif menunjukkan pentingnya menciptakan komunitas yang lestari untuk mendukung pencapaian kesetaraan gender.
GenSet melibatkan kalangan muda Indonesia untuk membagikan kisah inspiratif dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di rumah dan tempat kerja, serta mendorong percakapan terkait keberagaman, kesetaraan, dan inklusi. Keterlibatan dan peran serta aktif kalangan muda Indonesia yang beragam diharapkan mampu mendorong perubahan dalam persepsi, sikap, dan perilaku terkait kesetaraan dan inklusi, serta mendorong transformasi positif menuju masyarakat dan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan adil.
Untuk mewujudkan mimpi ini, GenSet melibatkan pegiat dan penggerak perubahan dari berbagai daerah di Indonesia yang tergabung dalam Komunitas Setara.
Wadah kolaboratif untuk berbagi gagasan, bertukar pikiran, dan bergerak bersama mendobrak norma-norma gender untuk mewujudkan generasi yang setara dan inklusif.
Muiz, kreator konten budaya, wisata, dan makanan khas Indonesia. Ia aktif di bidang kesehatan, sosial, budaya, lingkungan, dan inklusi, serta terbuka pada hal baru.
Daffa, mahasiswa yang aktif dalam organisasi, tertarik mendalami isu pendidikan, lingkungan, gender, dan toleransi. Ia terus belajar melalui kegiatan organisasi dan pelatihan
Devintri, penari yang belajar di Jogja, melihat konteks gender dalam pengalaman seni dan sosial. Baginya, “Personal is political” dan melihat seni sebagai media aktivisme.
Iwik adalah pegiat seni rupa dan pertunjukan dari Probolinggo, menempuh S1 Seni Murni di ISI Jogja dan D4 Kearsipan di Universitas Terbuka. Fokus pada keberagaman lewat seni lukis dan sulap suara.
Yenni senang berkegiatan di dunia pendidikan, baik formal maupun informal. Ia menikmati edukasi anak muda tentang perdamaian, keberagaman, dan kesetaraan gender.
Elvi, jurnalis lingkungan Mongabay Indonesia, berfokus pada isu masyarakat adat, perempuan, dan perubahan iklim. Ia telah menerima berbagai penghargaan jurnalisme dan dokumenter.
Pegiat literasi dan aktivis masyarakat adat yang sedang menempuh Pendidikan Psikologi Universitas Nusa Cendana, lewat Beasiswa Dian Sastro. Ia peduli pada adat dan budaya Mollo.
Ida mendirikan Sedusun yang berfokus pada literasi arsip lokal, pengembangan produk, dan pariwisata.
Vina, lahir dan besar di Bali, mencintai pantai dan alam. Dengan prinsip "perlahan namun pasti", ia terus belajar hal baru, termasuk keragaman, kesetaraan, dan inklusi.
Pande, penenun dan Direktur Kreatif di Tenun Setia Cap Cili, memadukan tradisi dan budaya kontemporer. Ia melestarikan kain tenun ikat Bali dan menciptakan kain modern berkelanjutan.
Seorang Sarjana Ilmu Pendidikan dengan minat pada isu ketidakadilan dan krisis iklim. Ia berpengalaman dalam komunikasi terkait perempuan, gender dan seksualitas.
Jannah aktif di Instagram @jannahholic dan komunitas di Sukoharjo. Ia terlibat di Youth Taskforce, Duta Damai, Solo Bersimfoni, dan CoP Kesehatan Reproduksi.
Pegiat komunitas dengan minat di kesetaraan, perfilman, musik, dan aktif di Dara Setara, komunitas yang menciptakan ruang aman bagi perempuan di seni pertunjukan.
Silvia, guru ABK dan anggota komunitas tari di Jogja, bermimpi membuat platform edukasi guna kesejahteraan disabilitas. Ia terus belajar dan membagikan hal baik untuk sekitarnya.
Toba, Magister Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Yogyakarta dan alumni Beasiswa LPDP, kini mengajar di Politeknik Teknologi Kimia Industri Medan.
Seorang kreator konten dari Timor, NTT. Dengan akar budaya, kepedulian kesetaraan, dan kreativitas, Marisa membagikan kisah yang menggugah semangat.
Seorang fotograger yang berfokus pada kelompok marjinal dan kehidupan urban. Selain berfoto, ia menyukai traveling dan kegiatan kreatif lainnya.
Yoksan menginspirasi komunitas adatnya dengan aktif bersuara terkait isu sosial lingkungan, iklim, hutan, tanah. Ia adalah koordinator komunitas Motana Egawa Gaona, dan EcoDefender di Sorong.